Motivasi Cinta - Di
jagat raya ini terdapat sebuah planet biru berkilauan indah. Itulah
Bumi, tempat kita semua berpijak dan bernaung. Tangan-tangan Sang Maha
Pencipta telah membentuk planet ini begitu cantik; tertimbang seimbang
di gugusan bintang-bintang; dan terukur tepat di gerak derap sang waktu.
Kehidupan tumbuh dan gugur silih berganti semenjak lima puluh milyar
tahun kelahiran matahari; sebuah evolusi yang panjang, rapi dan
berhati-hati.
Planet elok dan jagat raya yang agung; semua itu
hanya demi kehidupan manusia, maha karya yang menyimpan cahaya-Nya, yang
diturunkan dua juta tahun lalu di Bumi ini. Sedangkan kini matahari
masih menyisakan lima milyar tahun ke depan sebelum mendidihkan air di
penjuru galaksi. Perjalanan manakah yang kau kan tempuh, wahai manusia?
Kita
dapat melakukan perjalanan akbar ke angkasa menembus gelapnya alam
raya; menyentuh tepiannya yang tak terbatas. Atau, perjalanan agung
kedalam diri sendiri menerobos kelamnya sang Aku; menyentuh cahaya
gemilang yang ditiupkan Sang Maha Pencipta.
Perjalanan manapun
yang kita pilih, kita semestinya disadarkan bahwa tiada segala sesuatu
ini tercipta tanpa rahmat dan cinta kasih yang melimpah-ruah. Karena
itu, sesama kaki yang berpijak di bumi, sesama kepala yang menjulang ke
langit, tiada benang pengikat yang pantas ditambatkan selain hidup
saling memberi, saling menerima, dan saling mencintai.
Gerakan kebiasaan mengunyah sebanyak 32 kali dimulai oleh seseorang yang bernama Horace Fletcher (1849-1919), yang menyusun motto : "Nature will castigate those who don't masticate", yang mempunyai arti "Alam akan menghukum siapa saja yang tidak cukup mengunyah".
Para pendukung aliran ini kerap disebut "Fletcherisme".Alasan para pendukung Fletcherisme untuk mengunyah sebanyak 32 kali sebenarnya cuma karena manusia memiliki gigi sebanyak 32 buah.
Namun, para ahli di masa kini telah sepakat bahwa mengunyah sebanyak 32 kali tidak membawa manfaat apa-apa secara medis.
0 komentar :
Posting Komentar