URIP
iku mung sak dermo ngombe. Hidup itu cuma sekadar minum. Amat sangat
singkat. Ibarat air baru membasahi tenggorokan, eh, sudah selesai.
Tamat. Berulang kali Ayah dan Nenek mengingatkan saya. "Hati-hati Le,
urip iku mung sak watoro, cuma sebentar,'' kata Nenek, penuh kasih.
Sebagai
manusia, diingatkan agar tidak drengki atau iri melihat keberuntungan
orang lain. Sebab, kemampuan, kodrat, keadaan, dan keberadaan
masing-masing orang itu berbeda. Ada lagi watak dahwen atau senang
mencela orang lain, atau panasten alias senang menghalangi sukses orang
lain. Hindari pula sifat angrong prasanakan, suka mengganggu istri
orang.
Dalam pupuh durma disebutkan, jangan terlalu banyak makan
dan tidur,agar bisa mengurangi nafsu yang menyala-nyala. Kebenaran,
kesalahan, keburukan, kebaikan, dan keberuntungan itu berasal dari
perilaku kita sendiri. Untuk itu, tak usah memuji diri sendiri, dan
jangan suka mencela orang lain. Ajining diri saka obahing lathi,
seseorang itu dihargai karena ucapannya.
Dalam pupuh pucung
diceritakan tentang pertengkaran sesama saudara yang bisa membawa sial.
Harus rukun. Juga adil. Hargai dan pujilah --namun jangan berlebihan--
siapa saja yang rajin bekerja dan berprestasi. Sebaliknya, yang
malas-malasan harus diingatkan, sebab kemalasan itu akan membawa nasib
lebih buruk.
Di pupuh mijil diungkapkan, kita harus berwatak
kesatria, berani bertanggung jawab atas semua perbuatan. Tapi, sikap itu
tak perlu ditonjol-tonjolkan. Yang penting, malu berlaku curang. Nah,
pembangunan yang mengesampingkan dimensi budaya tersebut akan membawa
masyarakat pada tiga kesalahpahaman umum, ''Yakni, tidak mengetahui,
salah asumsi, dan salah penerapan.''
Pada serat Wedhatama, karya
Raja Surakarta, Sri Mangkunegara IV (1809-1881), ditekankan bahwa
manusia itu harus punya rasa pangrasa, punya kepekaan, tidak masa bodoh
terhadap lingkungan. Biasanya, orang yang kurang peka itu egoistis.
Kesadarannya untuk berbuat baik tidak berkembang, dan malah makin
brengsek.
Tahukah Anda.!
Selama konflik antara Ethiopia-Eritrea (1998-2000), Ethopia
***************************************************************
Kata Bijak Hari Ini.
Dalam hidup ini berlaku hukum kekekalan energi: Energi
perasaan bermakna maupun kepuasan batin
(Arvan P)
0 komentar :
Posting Komentar