Hati Yang Tulus

Jika anda memiliki hati yang tulus, penuh penghargaan, serta gembira atas kebaikan yang dicapai oleh orang lain, maka tak ada yang akan anda berikan pada mereka selain pujian dan jabat tangan selamat yang meninggikan kepercayaan. Tak ada pula rintangan bagi anda untuk turut larut merayakan keberhasilan mereka.

Namun, jika anda menyimpan hati yang culas, penuh kecurigaan serta iri dengki atas kemajuan yang diperoleh oleh orang lain, meski itu teman karib anda sendiri, maka tak ada yang akan anda lontarkan selain celaan dan ucapan cemooh yang merendahkan. Tak ada hambatan bagi anda untuk membuang muka menyangsikan keberhasilan mereka.

Memang, hati yang busuk, meski dibungkus sutra terbaik pun, pada ujungnya akan mengeluarkan bau tak sedap. Entah itu dalam ucapan, atau tindakan. Sedangkan hati yang jernih, tak perlu  disembunyikan. Ia akan memancarkan kecantikannya, baik dalam perkataan dan perilaku.

(taken from rekan-rantor)
**************************************************************
Tahukah Anda.!

                                                   
Kalau saja Marco Polo tidak ditangkap dan dipenjara selama setahun oleh pemerintah kota Genoa, tentu dunia tidak akan mengetahui cerita petualangannya sepanjang 22 tahun ke Timur Jauh. Saat ia kembali ke Venesia setelah perjalanannya ke Timur Jauh, Marco Polo menjabat "Komandan kehormatan" dalam perang antara Venesia melawan Genoa. 

Dalam pertempuran di pulau Curzold, galeonnya tertangkap, dan ia ditawan di penjara Genoa. Di dalam penjara itulah Marco Polo bertemu dengan seorang penulis bernama Rustichello, yang mendengar cerita petualangan Marco Polo selama dalam tahanan, dan berhasil membujuk Marco Polo untuk menulis buku tentang petualangannya ke Timur Jauh.

Tanpa buku Marco Polo ini, ada kemungkinan orang Eropa juga tidak menemukan benua Amerika. Christopher Columbus sangat terinspirasi oleh buku petualangan Marco Polo, sehingga ia ingin mencapai Timur Jauh lewat laut.

************************************************************** 

Kata Bijak Hari Ini.

Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang sudah kita
miliki, tetapi kita selalu menyesali apa yang

belum kita capai.

(Schopenhauer)